Lutung Kelabu merupakan salah
satu primata endemik Jawa yang persebarannya hanya terbatas pada hutan-hutan di
Jawa Barat dan Jawa Tengah. Primata yang saat ini berstatus sebagai Endangered Species berdasarkan IUCN 2012 ini, memiliki ciri khas berupa
rambut hitam dari kepala hingga ekor dan rambut berwarna putih di bagian depan
tubuhnya. Di sekitar daerah Jawa Barat satwa ini dikenal dengan nama Surili,
sedangkan di Jawa Tengah orang menyebutnya sebagai rekrekan.Penelitian sebelumnya
yang dilakukan oleh Ruhiyat. Y pada tahun 1983, lutung kelabu yang pada saat
itu masih menyandang nama latin Presbytis
aygula,banyak menggunakan waktu untuk istirahat daripada makan. Hutan
Petungkriyono, merupakan salah satu habitat lutung kelabu yang tersisa di Jawa
Tengah dan populasi yang dapat tertampung pada kawasan ini terbatas. Selain itu
beberapa jenis primata menempati kawasan ini, yang menyebabkan potensi
kompetisi dengan species lainnya. Apakah dengan adanya keterbatasan habitat dan
potensi kompetisi dengan spesies primata lainnya, akan mendorong lutung kelabu
lebih banyak menggunakan waktu untuk makan,istirahat atau bersosialisasi?
Penelitian yang telah
dilaksanakan pada tahun 2012 ini, bertujuan untuk mengetahui perilaku harian
lutung kelabu (Presbytis fredericae)
di Hutan Lindung Petungkriyono, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah. Satwa yang
hobi makan dedaunan muda ini menghabiskan waktu untuk melakukan aktifitas
“istirahat” mencapai 52% hingga 63% waktu aktifnya (rata – rata 12 jam sehari).
Perilaku istirahat ini mendominasi perilaku yang diamati lainnya, yaitu Makan
(9 – 26 %), Bergerak (10 – 18 %) dan perilaku sosial (menelisik/grooming, agonistik, dan bermain) yang
prosentasenya hanya 0 – 1 % .Penelitian
ini dilakukan mulai dari pukul 6 pagi saat lutung kelabu mulai beraktifitas
hingga pukul 6 petang ketika lutung sudah menemukan pohon tidurnya. Pengamatan
perilaku dilakukan dengan menggunakan metode focal animal sampling, pada lutung kelabu jantan dewasa, betina
dewasa dan remaja. Dari ketiga individu tersebut hanya terdapat sedikit
perbedaan perilaku berdasarkan uji similaritas Bray- Curtis yang telah dilakukan, dimana prosentase similaritasnya
mencapai 83% - 87%.
Tingginya prosentase perilaku
istirahat yang dilakukan lutung kelabu ini kemungkinan disebabkan oleh beberapa
hal, antara lain ketersediaan pakan yang berlimpah di habitat tersebut sehingga
lutung kelabu tidak perlu melakukan pergerakan yang meluas. Disamping itu,
kemungkinan yang lain adalah lebih tingginya jumlah populasi satwa kompetitor
pakan dan ruang di habitat yang sama dengan lutung kelabu, yaitu lutung jawa
dan monyet ekor panjang. Untuk memperjelas fenomena-fenomena yang menarik
tersebut perlu kajian yang lebih dalam mengenai
hubungan antar spesies maupun perilaku ekologis lutung kelabu (terutama perilaku
makan dan pergerakannya) sebagai sebuah penelitian selanjutnya yang dapat
dilakukan peneliti sendiri ataupun yang lain.
Judul
Skripsi: Perilaku Harian Lutung Kelabu (Presbytis
fredericae, Sody 1930) di Hutan Lindung Petungkriyono, Kabupaten
Pekalongan, Jawa Tengah.
Peneliti:
Agnes H. Budisaputri
CP:
agneshbs@ymail.com