Benarkah wisata selalu
menguntungkan bagi semua pihak, terutama dilihat dari perilaku satwa?
Itulah
pertanyaan yang ingin dijawab melalui pelaksanaan penelitian ini. Saya yakin
bahwa kita semua sudah mengetahui bahwa orangutan itu adalah salah satu satwa
asli Indonesia (endemik) yang sangat terancam punah. Sudah berbagai upaya yang
dilakukan dalam usaha penyelamatan orangutan, namun terkadang tanpa disadari
usaha ini kurang tepat atau bahkan dapat berdampak negatif bagi satwa itu
sendiri. Salah satu usaha ini adalah dengan mengembangkan wisata di dalam
kawasan pelepasliaran orangutan. Sekilas dari segi ekonomi, wisata sangat
menguntungkan, akan tetapi apabila tidak dikelola dengan baik satwa akan
menjadi agresif bahkan membahayakan keselamatan manusia itu sendiri.
Penelitian
ini dilakukan di dua lokasi yang sama-sama merupakan lokasi pelepasliaran
orangutan, yaitu Camp Leakey di Taman Nasional Tanjung Puting yang ramai
dikunjungi orangutan dan Camp Siswoyo di Suaka Margasatwa Sungai Lamandau yang
tidak diperbolehkan adanya kegiatan wisata. Diperkirakan bahwa perilaku
orangutan di kawasan yang tidak ada wisata lebih mendekati perilaku alami
orangutan liar atau bukan eks rehabilitan dan berperilaku agresif daripada
perilaku orangutan yang berada di kawasan wisata. Data yang dicari dalam penelitian
ini adalah jenis dan aktivitas wisatawan serta perliku orangutan yang
dikumpulkan dengan menggunakan beberapa metode, yaitu pengamatan perilaku
harian orangutan secara kontinyu mulai saat orangutan bangun tidur pada pagi
hari atau shubuh sampai ia tidur kembali pada sore hari dan pengamatan langsung
terhadap wisatawan pada saat mereka berada di lokasi maupun secara tidak
langsung dengan kuisioner.
Hasil yang
diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa aktivitas utama pengujung ke
Camp Leakey adalah untuk melihat orangutan. Selain itu, sebagian besar
pengunjung berasal dari luar negeri. Apabila dilihat dari segi perilaku harian,
orangutan di Camp Leakey memiliki perilaku harian yang berbeda dengan perilaku
orangutan liar apabila dibandingkan dengan orangutan di Camp Siswoyo serta
cenderung lebih agresif ketika bertemu dengan manusia. Bahkan orangutan akan
menyerang pengunjung. Setiap hari pengunjung yang datang untuk melihat
orangutan dapat mencapai puluhan, sedangkan pengunjung-pengunjung ini tidak mematuhi
peraturan yang sudah ada. Orangutan diberi makan, dipeluk, bahkan digendong. Dengan
demikian, pertanyaan selanjutnya yang perlu ditanyakan adalah SIAPAKAH YANG
HARUS BERTANGGUNG JAWAB ATAS PERUBAHAN PERILAKU ORANGUTAN? Wisata di Camp Leakey sangat perlu
dipertanyakan kelayakannya untuk mendukung usaha konservasi orangutan, sehingga
perlu dikembangkan ekowisata satwa liar, dalam hal ini ekowisata yang mendukung
konservasi orangutan.
Judul asli skripsi: Pengaruh Wisatawan Terhadap Perilaku
Orangutan (Pongo Pygmaeus) Di Lokasi Pelepasliaran Camp Leakey Dan Camp
Siswoyo, Kalimantan Tengah
email: cutezzy_87@yahoo.com
email: cutezzy_87@yahoo.com